Saturday, 18 January 2014

KUDUS – Ribuan orang kemarin siang, saling berebutan gunungan Kupat (Ketupat) dan Lepet (makan dari ketan yang dibungkus janur). Pemandangan tersebut mewarnai acara Parade Sewu Kupat Kanjeng Sunan Muria, di Taman Ria, objek wisata di kawasan Gunung Muria, Desa Colo, kecamatan Dawe, kabupaten Kudus, Jawa tengah.

Setahun sekali, setiap seminggu setelah Lebaran, warga desa Colo menyelenggarakan upacara Sewu Kupat (seribu ketupat). Sebuah hajatan budaya yang dilangsungkan sepekan setelah Idul Fitri atau hari ke-8 Lebaran ini dinamai Parade Sewu Kupat Kangjeng Sunan Muria. Parade Sewu Kupat ini adalah kali ke delapan sejak dimulai pada akhir 2007 lalu.

Parade sewu kupat dimulai sejak pagi dengan pengumpulan ketupat, lepet serta ampyangan (hasil bumi) di Balai Desa Colo. Sekitar pukul 06.30 diadakan doa dan tumpengan, sebelum kupat dan lepet dibentuk gunungan dan diarak. Gunungan kupat kemudian dibawa ke makam Sunan Muria di puncak Gunung Muria untuk didoakan. Setelah doa dipanjatkan dan kain mori khaul Sunan Muria dibebatkan di gunungan-gunungan itu, Kepala desa selaku pemimpin rombongan menerima sebuah Pataka dari pihak Masjid dan Makam Sunan Muria. Pataka itu berisi sebuah tembang sinom dan kinanti, yang konon diciptakan oleh Sunan Muria.

Dengan berjalan kaki, para pengusung tandu kemudian bergegas menuju Taman Ria, yang jaraknya sekitar 800 meter dari masjid. Di tempat tersebutlah nantinya gunungan tersebut akan diperebutkan oleh warga.

Menurut Kepala Desa Colo, Khoirul Falah, animo masyarakat terhadap acara ini terbilang cukup tinggi. Ini terbukti dari banyaknya masyarakat yang hadir. “Masyarakat meyakini kalau gunungan yang diikat kain dari kuncup Sunan Muria tersebut penuh dengan limpahan berkah”, jelasnya.

Sementara itu, bupati Kudus, H. Musthofa dalam sambutannya meminta agar tradisi ini dapat dilestarikan sampai kapanpun juga. “Tidak hanya dipertahankan, namun juga harus terus dikembangkan sehingga tradisi ini dapat dikenal luas dan menjadi kebanggaan kita bersama”, katanya. Pada kesempatan tersebut, dirinya juga memohon doa restu agar dalam menjalankan kepemimpinan selama lima tahun ke depan, selalu di beri kemudahan oleh-Nya untuk membawa masyarakat Kudus lebih sejahtera.

1 comment: